Senin, 27 Juli 2009

BERDOA DENGAN HATI

Merenungi doa-doa yang pernah kita panjatkan, seberapa banyak doa yang terkabul? Pertanyaan ini sulit dijawab karena kita setiap hari berdoa entah berapa puluh kali dan tidak memperhatikan efek dari doa tersebut. Adakalanya doa kita ucapkan begitu fasihnya hingga tanpa harus diresapi artinya doa itu meluncur begitu saja. Namun, ada juga pada saat-saat tertentu kita benar-benar butuh uluran "tangan" Allah SWT sehingga kita berdoa dengan sungguh-sungguh, bahkan dengan bahasa lokal yang kita mengerti. Misalnya, di saat kita terlilit utang, atau menghadapi ujian, kita memohon kepada Allah dengan sepenuh hati agar kita bisa terlepas dari musibah dan sukses dalam menjalani ujian. Kita berdoa tiada hentinya dan ingin selalu merasakan dekat dengan-Nya. Kita berharap-harap cemas namun tetap menunggu datangnya kekuatan dari-Nya.

Apa yang beda ketika kita berdoa pada waktu longgar dan aman dengan berdoa di saat tertekan? Jawabannya cukup sederhana, kita berdoa dengan sepenuh hati di waktu terhimpit. Kita mau melakukan ibadah apa saja: puasa, shalat, hingga sedekah, asalkan harapan kita terkabul. ketika kita serius berdoa, banyak di antara kita yang merasakan adanya getaran lain di dalam hati. Di saat harapan tercapai, kita tak henti-hentinya memuja dan memuji kebesaran Allah SWT, dan jika tidak berhasil, masih tersisa dari getaran itu, kita mampu menghadapi dengan sabar dan ikhlas. Kita masih berkeyakinan bahwa keputusan Allah SWT adalah yang terbaik, atau kegagalan hari ini adalah kesuksesan yang tertunda. Allah punya rencana yang indah buat kita di masa depan. Nah, efek doa dengan hati ternyata memberikan dua manfaat sekaligus, yakni rasa syukur saat sukses dan rasa sabar saat gagal.

Melihat manfaat dari berdoa dengan hati, sudah sewajarnya kita melakukannya setiap saat untuk ketenangan hidup kita. Dengan doa yang tulus, kita akan rela dengan segala keputusan Allah SWT yang penuh rahasia. Hal yang terpenting bagi kita adalah kondisi jiwa yang tenang sambil bersanding bersama Allah SWT. Dengan begitu, guratan kemarahan dan kesedihan yang berlarut akan sirna secara perlahan. Senyum kita yang indah masih dapat kita nikmati dalam meniti hari dengan langkah pasti. Insya Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Introduction