Kamis, 18 Maret 2010

MANFAAT SILATURRAHMI


Hari ini kang Karyo berkunjung ke rumah ustad Usman. Ia agak bingung dengan ungkapan khatib pada Jumat yang lalu tentang manfaat silaturrahmi. Ia tidak bisa mencerna tentang manfaat silaturahmi dengan mudah.

“Ustad, apa benar kalau orang sering silaturrahmi akan memiliki umur panjang?” tanya kang Karyo membuka percakapan.

“Ya, semestinya begitu, karena memang sudah dijanjikan oleh Allah melalui sabda rasulullah SAW yang shahih.” Jawab ustad Usman kalem.

“Emm, saya masih ragu darimana kita tahu kalau umur seseorang akan lebih panjang?”

“Memang kita tidak tahu, urusan umur hanya wewenang Allah. Tetapi ada satu catatan, kalau kita mau memaknai hadis itu dengan makna yang mudah kita cerna.”

“Gimana caranya?” desak kang Karyo penasaran.

“Begini, Kang. Kita tentu ingin mendapat manfaat dari silaturahmi, tho?”

“Ya…”

“Manfaat silaturrahmi itu banyak, antara lain memperbanyak rezeki dan memperpanjang umur.”

“Gimana kita memahami bahwa silaturahmi itu dapat memperbanyak rezeki? Apa karena kita berkunjung lalu diberi oleh-oleh?” tanya kang Karyo sambil senyum malu.

”Itu sih bukan tujuan utama. Masak berkunjung ke rumah temen hanya gara-gara ia sedang panen durian. Tetapi, yang pasti, kalau kita sering berkunjung ke rumah saudara atau kawan, mereka bisa membantu kita saat kita kesulitan. Misalnya kita sedang kesulitan keuangan, kawan kita bisa memberikan solusi dagang yang mudah namun hasilnya berlipat ganda. Networking itu lho…, dalam dunia bisnis kan sangat penting. Bagaimana kita bisa maju kalau kita tidak tahu perkembangan terbaru dari bisnis kita? Jadi, relasi itu penting dan jalan gampangnya untuk mendapatkan relasi itu ya dengan silaturrahmi,” papar ustad Usman.

“emmm gitu…”

“Trus, silaturrahmi itu dapat memperpanjang umur, bisa jadi sesungguhnya Allah telah mencatat batas usia seseorang pada angka 30 tahun. Lalu karena orang tersebut rajin bersilaturahmi, maka Allah menambah usianya menjadi misalnya 40 atau 60 tahun. Namun itu mungkin agak sulit kita pahami karena batasan usia kita tidak ada yang mengetahui.”

“Betul..”

“Nah, cara mudahnya begini. Kalau seseorang sering bersilaturrrahmi, ingatan orang lain akan begitu peka terhadapnya. Seperti kang Karyo ini. Saya pasti akan mudah ingat kang Jono karena sering datang ke rumah saya.

Apalagi, jika orang yang gemar silaturrahmi itu memiliki catatan kebaikan yang banyak, niscaya orang-orang yang mengenalnya akan selalu mengenangnya. Karena sering dikenang kebaikannya dan diikuti nasehatnya, maka meskipun orang itu telah wafat, tapi ia masih bisa berperan seperti orang hidup. Amal baiknya menjadi inspirasi bagi orang yang sering ditemuinya. Begitu pula kalimat-kalimat segarnya akan terngiang-ngiang bagi para pendengarnya karena ucapannya itu menyentuh kalbu sehingga sulit dilupakan. Jadi seperti orang hidup.”

“O…gitu, jadi orang tersebut walau tidak bisa dilihat lagi namun sepertinya ia masih bisa memberi nasehat kebaikan bagi orang lain ya…!”

“Ya, begitulah. Itu bisa dinamakan memperpanjang usia.”

“Alhamdulillah, saya jadi paham sekarang. Semoga saja usia kita panjang dan berkah. Karena kita sering bersilaturrahmi, kita bisa saling menguatkan dan saling menasehati. Karena kita banyak bergaul dengan orang lain, kita akan bersemayam lebih lama di benak kawan-kawan kita. Betul begitu, Ustad?”

“Wah, kang Karyo makin pintar aja. Ya, betul begitu. Semoga kita dapat memetik manfaat dari silaturrahmi kita,” ucap ustad Usman di akhir pembicaraan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Introduction