Senin, 28 Juni 2010

SEKILAS PERJALANAN JAKARTA-SINGAPURA

Hari ini adalah salah satu hari yang sangat melelahkan, Dari malam sebelumnya, saya harus memastikan semua barang bawaan harus sia. Kemudian, sehabis subuh saya harus segera berangkat ke kantor Aminef di Jalan Sahari Raya, dekat Pasar Senin. Sesuai dengan saran istri, saya lebih baik menggunakan motor untuk menghindari kemacetan di pagi hari. Maklum, Jakarta selalu bekerjaran dengan waktu. Karena saya belum hapal jalan-jalan Jakarta dari Bekasi, maka istri tercinta siap menemani untuk memberikan petunjuk arah. Denagn modal keberanian dan sedikit nekad, saya akhirnya bisa melewati keramaian Jakarta dengan motor untuk yang pertama kali. Biasanya saya hanya sampai Taman Mini atau Bekasi Kota. Kini saya sudah bisa sampai ke Jantung Ibukota dekat sialng Monas. hehehe. Di Aminef, saya mengambil berkas keberangkatan yang isinya antara lain paspor, visa, tiket, dan biaya perjalanan.

Setelah urusan administrasi yang cukup memakan waktu, akhirnya saya balik ke Bekasi dan baru sampai rumah pukul 2 siang. Saya harus berlari-lari untuk dapat berangkat pukul 3 karena check in sudah dimuali pukul 5 sore. Alhamdulillah, dengan menggunakan mobil kakak dan didampingi oleh Bapak mertua, istri dan anak-anak, saya bisa sampai bandara pukul 4.30. Saya pun segera melakukan prosesi bandara, mulai check in, bayar airport tax, isi form imigrasi, urus viskal, dan terakhir menghadap petugas imigrasi. setelah semua beres, saya kemudian masuk ruang tunggu.

Tepat pukul 8.15, saya dan para penumpang memasuki pesawat Singapore Airlines. Pesawatnya cukup besar, satui deret berisi 9 kursi yang terbagi dalam tiga lajur. Saya baru pertama kali menggunakan pesawat ini. Kesan yang muncul adalah bahwa model pesawat serupa dengan Cathay Pasific yang pernah saya gunakan untuk ke Kanada 6 tahun yang lalu. Di depan setiap penumpang, ada layar monitor kecil yang berisi tentang informasi pesawat, mulai cara menggunakan sabuk pengaman hingga cara penyelamatan dalam pesawat. Pelayanannya juga serupa dengan cathay. Saya mendapat satu porsi besar makanan dengan dua jenis munuman dan satu kue manis. Lumayan untuk mengganjak perut yang tidak sempat makan siang.

Sesampai di bandara Changi, Singapura, saya langsung mencari tempat penginapan saya yang sudah dipesankan. Rainforest namanya. saya tak malu-maul bertanya kepada beberapa petugas tentang keberadaan penginapan tersebut. Ternyata, saya harus naik Skytrain, sebuah kereta api listrik yang menghubungkan terminal 3, tempat saya mendarat, ke terminal 1, lokasi Rainforest. Seneng juga berjalan-jalan di bandara yang sangat luas yang terdiri dari 3 terminal. itu. Toko-toko sepanjang jalan dengan tata ruang yang artistik.

Sesampai di penginapan, saya melapor dahulu ke petugas, bahwa saya akan menginap sekitar 6 jam seperti yang tertera di vocer yang telah diberikan Aminef. Petugas kemudian mengecek di komputer tentang status sya dan akhirnya saya mendapat satu ruang untuk sekedar merebahkan punggung. Waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Saya pun mencoba tidur meskipun agak sulit terpejam mata ini. berkali-kali saya bangun karena kahwatir kalau-kalau saya akan ketinggalan pesawat di pagi hari. Saya harus bangun pukul 4 untuk dapat check ini pada pukul 5.

Sekarang, alhamdulillah, saya sudah selesai check in dan dapat menulis cerita ini. Wah, sebanarnya banyak hal yang akan saya tumpahkan, tetapi karena waktu internet gratis di bandara dibatasi, maka saya cukupkan sampai di sini. Selanjutnya saya akan boarding untuk keberangkatan ke Narita, Tokyo. Kemudian, baru perjalanan ke San Fransisco akan dimulai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Introduction