Jumat, 03 September 2010

MUSIM ITU TELAH BERGANTI


Beberapa hari ini, situasi udara di Iowa mulai berubah. Musim panas nampaknya sudah hampir berakhir. Panas terik kini kian jarang terasa. Udara dingin khas musim gugur berangsur kentara. Jaket menjadi salah satu kostum yang tak boleh ketinggalan. Dinginnya seperti di kota Batu. Siang-siang berjalan-jalan keliling gedung tak tersengat hawa panas. Angin yang bertiup kencang nan dingin meniscayakan para pejalan kaki untuk setengah berlari agar sampai di gedung tujuan. Apalagi jika diiringi dengan jatuhnya air hujan, tentu suasana kian menantang.

Itulah Iowa di bulan September hingga bulan November yang dikenal sebagai musim gugur. Pohon-pohon sebagian sudah merontokkan daunnya. Dedaunan yang hijau ranau kini berangsur menjadi kuning, merah dan coklat. Indah memang jika pemandangan ini dicermati secara seksama.

Lalu, musim salju pun akan segera datang. Saya belum bisa membayangkan tantangan apa yang akan terjadi di musim es itu. Mungkin, mobilitas orang akan berkurang dengan suasana dingin yang mencekam. Baju berlapis-lapis, sepatu boot dengan cengkeram es, serta tutup kepala yang hangat akan menjadi seragam besarnya. Padahal, saya di Iowa hingga bulan Februari yang kata orang merupakan waktu salju yang paling ekstrim. Tapi entahlah, saya harus tetap bertahan hingga masa penelitian selesai. Semoga saya dengan sisa waktu yang ada, saya bisa memanfaatkan dengan baik guna memenuhi kewajiban saya di Iowa ini. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Introduction