Kamis, 02 September 2010

POTONG RAMBUT TERMAHAL SEUMUR HIDUP


Sudah dua bulan saya tinggal di Amerika dan rambut pun kian panjang. Saya rupanya tidak bisa tahan dengan kondisi rambut gondrong. Terpaksa, saya pun menyerahkan diri ke tukang potong rambut dekat kampus. Saat masuk, saya ditanya apakah saya sudah membuat perjanjian. Saya bilang tidak karena memang baru kali itu saya ke barbershop. Aneh-aneh saja pertanyaannya, pakai perjanjian segala. Emangnya mau konsultasi? Tapi sudahlah, setelah menunggu beberapa menit, saya pun dipersilakan masuk.

Tukang potong di tempat cukur itu rupanya perempuan semua. Ada satu orang laki-laki yang bertugas sebagai petugas bersih-bersih dan kasir. Walah, kebalikan kondisi di Indonesia ya...Ini pasti para istri akan cemburu mendengar bahwa para tukang cukurnya perempuan. Tapi tidak usah khawatir, mereka sudah pada tua kok, minimal STW. hehehe...Puasa...puasa....

Saat akan dicukur, saya bilang kalau saya mau dipotong ala tentara, ya seperti US Troops. Sayangnya saya tidak bisa melihat wajah saya karena posisi wajah membelakangi kaca. Saya pasrah saja mau dicukur model apa terserah yang penting pendek. Setelah sekitar 15 menit, barulah saya diperkenankan melihat hasil kerja sang pencukur melalui kaca. Kursi saya diputar menghadap kaca. Setelah diskusi sejenak tentang beberapa saran saya, kursi diputar kembali. Saya hanya menghadap tembok dan lemari penyimpanan perlengkapan cukur seperti semula.

25 menit berlalu. Proses cukur telah selesai. Rambut saya yang sudah pendek banget mirip kopral disemprot hairdryer agar kering dan tidak banyak sisa potongan rambut. Saya pun menuju meja kasir. Saya bertanya ongkos potong rambut dan dijawab bahwa saya harus membayar 19 dolar. Wow, itu kan sama dengan sekitar 170 ribu? Wah, kalau di Indonesia ongkos sebesar itu bisa digunakan untuk potong rambut sampai dua tahun...hehehe.

Tapi itulah Amerika. Semua hal yang berkaitan dengan skill bernilai tinggi. Beberapa waktu lalu,saya juga punya pengalaman serupa. Saluran air di apartemen saya sempat macet. Saya hampir kena biaya sekitar 90 dolar hanya gara-gara ada sumbatan sedikit di bawah wastafel. Daripada bayar, mendingan saya berusaha semaksimal mungkin mengatasi penyumbatan itu. Dengan menggunakan alat pemompa saluran milik apartemen, akhirnya saya bisa mendorong sumbatan itu sehingga air bisa mengalir kembali. Alhamdulillah. Tapi, nanti kalau tersumbat lagi dan tak bisa diatasi sendiri, memanggil tukang plummer ini bisa merogoh kocek dalam-dalam nih, bisa-bisa saya tidak makan satu minggu...hehehe

2 komentar:

  1. berarti peluang buat tukang cukur madura dong,harusnya amerika di serbu orang2 madura saja biar pada buka cukur rambut khas madura

    BalasHapus
  2. Betul, Mas...kayaknya kita bisa ekspor tukang cukur Madura. Dengan begitu mereka bisa kaya raya...hehe

    BalasHapus

Introduction