Rabu, 18 April 2012

KISAH KYAI YANG DI-KO SYETAN

Syahdan, dikisahkan di sebuah perkampungan yang penduduknya rajin menyembah pohon besar, ada seorang syaikh yang tekun berdakwah memerangi kemungkaran. Hari-harinya diisi dengan kegiatan ibadah sekaligus ceramah agar manusia-manusia di kampung itu dapat kembali ke jalan yang benar, yakni menyembah satu tuhan yang Maha Kuasa. Rupanya, dakwah sang kyai itu tidak juga membuahkan hasil karena pohon yang selama ini disembah mampu memberikan manfaat langsung akibat ulah syetan si penunggunya. Ketika seseorang meminta sesuatu di depan pohon itu, tak selang beberapa lama hajatnya terkabul.

Suatu hari, dengan semangat membara untuk menghancurkan pohon, sang kyai dicegat oleh syetan. Sang syetan pun bertanya, "Mau ke mana Pak Yai? "Mau ke bukit itu untuk memotong pohon Jahannam," jawab kyai singkat. "Mengapa engkau begitu bersemangat untuk menumbangkannya?" "Aku ingin tumbangnya pohon itu agar penduduk kampung ini mau berpaling dari menyembah engkau dan kembali ke jalan yang lurus." Tanpa banyak kata, sang kyai melanjutkan perjalanan mendekati pohon tersebut. "Tunggu...tunggu sebentar, Kyai, jangan potong pohon itu. Bagaimana nanti nasibku?" "Oke, kalau engkau tak rela, ayo kita bertanding. Kalau kau menang, aku tak akan jadi memotong pohon itu. Tetapi, jika aku menang, maka kau harus minggir dan membiarkanku menumbangkan pohon itu." "Oke, ayo bergulat."

Setan dan kyai itu pun bertanding adu kekuatan. setelah saling memukul, menendang, dan membanting, sang kyai pun berhasil menaklukkan syetan. "Nah, siapa yang menang sekarang? Aku! Jadi, kau harus pergi dan biarkan aku melaksanakan niatku." Syetan pun tak berdaya. Ia harus rela pohon yang selama ini dijadikan umpan memperdayai manusia akan musnah. Setelah kyai itu memotong pohon, ia pun pergi.

Beberapa hari pengunjung pohon nampak sepi. Mereka tak lagi melihat pohon yang dijadikan sesembahan. Namun, selang beberapa minggu, ketika batang pohon itu mulai menguncupkan daunnya, para penyembahnya kembali ramai. Berbagai permintaannya dikabulkan oleh syetan. Sang kyai mulai gerah. Ia tak bisa membiarkan pohon itu jadi berhala lagi. Di pagi yang masih buta, sang kyai membawa kapaknya ke bukit itu. Ia akan menghabiskan pohon itu hingga akar-akarnya sehingga pohon itu mati. Syetan rupanya sudah tahu bahwa kyai itu akan datang lagi. "Heeemmm, mau apa lagi Kyai?" "O, kamu syetan, aku mau menghancurkan pohon itu tanpa sisa. Kau licik sekali memanfaatkan kebodohan manusia sehingga mereka kembali menyembah pohon itu." "Jangan buru-buru Kyai, aku tak akan meluluskan keinginanmu sebelum kau kalahkan aku dalam perang tanding." "Baik, aku akan layani permintaanmu!" Dengan penuh semangat, kyai itu menggunakan jurus-jurus jitu untuk melumpuhkan syetan yang sudah dua kali menghalanginya. Karena hatinya bersih, tak sulit bagi kyai untuk menjungkalkan syetan. "Nah, sudah puaskah kau Syetan? Tak ada lagi orang yang bisa menghalangi niatku. Ketika sang kyai melangkah pergi, syetan lari mengejarnya sambil berkata," Kyai, sebentar, sebentar....aku punya usul...Gimana kalau kau tidak usah menghacurkan pohon itu...tetapi aku akan beri kau 30 dinar setiap pagi. (bersambung)
 

3 komentar:

  1. Ahamdulillah, sdh bisa kembali mengupdate tulisan2 ustadz

    BalasHapus
  2. Makasih, Mas Yas dan mas Har yang masih setia....Lanjutan kisahnya sudah diupload...selamat membaca....

    BalasHapus

Introduction